Tuesday, January 28, 2014

teori maslow (teori kebutuhan) kelas X

Abraham Maslow
Abraham Maslow
Lahir
1 April 1908
Brooklyn, New York
Meninggal
8 Juni 1970 (umur 62)
California
Kebangsaan
Amerika
Bidang
Institusi
Cornell University
Brooklyn College
Brandeis University
University of Wisconsin–Madison
Harry Harlow
Dikenal atas
psikologi
Dipengaruhi
Alfred Adler, Kurt Goldstein, Henry Murray
Mempengaruhi
Douglas McGregor, Colin Wilson, Abbie Hoffman
abraham maslow..jpgAbraham Maslow (lahir 1 April 1908 – meninggal 8 Juni 1970 pada umur 62   tahun) adalah teoretikus yang banyak memberi inspirasi dalam teori kepribadian. Ia juga seorang psikolog yang berasal dari Amerika dan menjadi seorang pelopor aliran psikologihumanistik. Ia terkenal dengan teorinya tentang hirarki kebutuhan manusia

Riwayat Hidup

Abraham Harold Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tanggal 1 April 1908. Maslow dibesarkan dalam keluarga Yahudi Rusia dengan orangtua yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Pada masa kecilnya, ia dikenal sebagai anak yang kurang berkembang dibanding anak lain sebayanya. Ia mengatakan bahwa dirinya adalah seorang anak Yahudi yang tumbuh dalam lingkungan yang mayoritas dihuni oleh non Yahudi.

Ia merasa terisolasi dan tidak bahagia pada masa itu.
 Ia bertumbuh di perpustakaan di antara buku-buku. Ia awalnya berkuliah hukum, namun pada akhirnya, ia memilih untuk mempelajari psikologi dan lulus dari Universitas Wisconsin. Pada saat ia berkuliah, ia menikah dengan sepupunya yang bernama Bertha pada bulan desember 1928 dan bertemu dengan mentor utamanya yaitu profesor Harry Harlow. Ia memperoleh gelar bachelor pada 1930, master pada 1931, dan Ph.D pada 1934. Maslow kemudian memperdalam riset dan studinya di Universitas Columbia dan masih mendalami subjek yang sama. Di sana ia bertemu dengan mentornya yang lain yaitu Alfred Adler, salah satu kolega awal dari Sigmund Freud.

Pada tahun 1937-1951, Maslow memperdalam ilmunya di Brooklyn College.
 Di New York, ia bertemu dengan dua mentor lainnya yaitu Ruth Benedict seorang antropologis, dan Max Wertheimer seorang Gestalt psikolog, yang ia kagumi secara profesional maupun personal. Kedua orang inilah yang kemudian menjadi perhatian Maslow dalam mendalami perilaku manusia, kesehatan mental, dan potensi manusia. Ia menulis dalam subjek-subjek ini dengan mendalam. Tulisannya banyak meminjam dari gagasan-gagasan psikologi, namun dengan pengembangan yang signifikan. Penambahan tersebut khususnya mencakup hirarki kebutuhan, berbagai macam kebutuhan, aktualisasi diri seseorang, dan puncak dari pengalaman. Maslow menjadi pelopor aliran humanistik psikologi yang terbentuk pada sekitar tahun 1950 hingga 1960-an. Pada masa ini, ia dikenal sebagai "kekuatan ke tiga" di samping teori Freud dan behaviorisme.

Maslow menjadi profesor di Universitas Brandeis dari 1951 hingga 1969, dan menjabat ketua departemen psikologi di sana selama 10 tahun.
 Di sinilah ia bertemu dengan Kurt Goldstein (yang memperkenalkan ide aktualisasi diri kepadanya) dan mulai menulis karya-karyanya sendiri. Di sini ia juga mulai mengembangkan konsep psikologi humanistik

Ia menghabiskan masa pensiunnya di
 California, sampai akhirnya ia meninggal karena serangan jantung pada 8 Juni 1970.Kemudian, Pada tahun 1967, Asosiasi Humanis Amerika menganugerahkan gelar Humanist of the Year


Teori Humanistik dan Aktualisasi Diri

Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needsatau Hirarki Kebutuhan. Kehidupan keluarganya dan pengalaman hidupnya memberi pengaruh atas gagasan gagasan psikologisnya.Setelah perang dunia ke II, Maslow mulai mempertanyakan bagaimana psikolog psikolog sebelumnya tentang pikiran manusia. Walau tidak menyangkal sepenuhnya, namun ia memiliki gagasan sendiri untuk mengerti jalan pikir manusia.
Psikolog humanis percaya bahwa setiap orang memiliki keinginan yang kuat untuk merealisasikan potensi potensi dalam dirinya, untuk mencapai tingkatan aktualisasi diri.] Untuk membuktikan bahwa manusia tidak hanya bereaksi terhadap situasi yang terjadi di sekelilingnya, tapi untuk mencapai sesuatu yang lebih, Maslow mempelajari seseorang dengan keadaan mental yang sehat, dibanding mempelajari seseorang dengan masalah kesehatan mental. Hal ini menggambarkan bahwa manusia baru dapat mengalami "puncak pengalamannya" saat manusia tersebut selaras dengan dirinya maupun sekitarnya. Dalam pandangan Maslow, manusia yang mengaktualisasikan dirinya, dapat memiliki banyak puncak dari pengalaman dibanding manusia yang kurang mengaktualisasi dirinya.


Hirarki Kebutuhan
Maslow menggunakan piramida sebagai peraga untuk memvisualisasi gagasannya mengenai teori hirarki kebutuhan. Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Kebutuhan fisiologis atau dasar
2.      Kebutuhan akan rasa aman
3.      Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
4.      Kebutuhan untuk dihargai
5.      Kebutuhan untuk aktualisasi diri

Maslow menyebut empat kebutuhan mulai dari kebutuhan
 fisiologis sampai kebutuhan harga diri dengan sebutan homeostatis.mudian berhenti dengan sendirinya.

Maslow memperluas cakupan prinsip homeostatik ini kepada kebutuhan-kebutuhan tadi, seperti rasa aman, cinta dan harga diri yang biasanya tidak kita kaitkan dengan prinsip tersebut.
 Maslow menganggap kebutuhan-kebutuhan defisit tadi sebagai kebutuhan untuk bertahan. Cinta dan kasih sayang pun sebenarnya memperjelas kebutuhan ini sudah ada sejak lahir persis sama dengan insting.


Kebutuhan Fisiologis
Pada tingkat yang paling bawah, terdapat kebutuhan yang bersifat fisiologik (kebutuhan akan udara, makanan, minuman dan sebagainya) yang ditandai oleh kekurangan (defisi) sesuatu dalam tubuh orang yang bersangkutan.  Kebutuhan ini dinamakan juga kebutuhan dasar (basic needs) yang jika tidak dipenuhi dalam keadaan yang sangat estrim (misalnya kelaparan) bisa manusia yang bersangkutan kehilangan kendali atas perilakunya sendiri karena seluruh kapasitas manusia tersebut dikerahkan dan dipusatkan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya itu. Sebaliknya, jika kebutuhan dasar ini relatif sudah tercukupi, muncullah kebutuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan akan rasa aman (safety needs).

Kebutuhan Rasa Aman

Jenis kebutuhan yang kedua ini berhubungan dengan jaminan keamanan, stabilitas, perlindungan, struktur, keteraturan, situasi yang bisa diperkirakan, bebas dari rasa takut dan cemas dan sebagainya. Karena adanya kebutuhan inilah maka manusia membuat peraturan, undang-undang, mengembangkan kepercayaan, membuat sistem, asuransi, pensiun dan sebagainya. Sama halnya dengan basic needs, kalau safety needs ini terlalu lama dan terlalu banyak tidak terpenuhi, maka pandangan seseorang tentang dunianya bisa terpengaruh dan pada gilirannya pun perilakunya akan cenderung ke arah yang makin negatif.

Kebutuhan Dicintai dan Disayangi

Setelah kebutuhan dasar dan rasa aman relatif dipenuhi, maka timbul kebutuhan untuk dimiliki dan dicintai '.  Setiap orang ingin mempunyai hubungan yang hangat dan akrab, bahkan mesra dengan orang lain. Ia ingin mencintai dan dicintai.Setiap orang ingin setia kawan dan butuh kesetiakawanan. Setiap orang pun ingin mempunyai kelompoknya sendiri, ingin punya "akar" dalam masyarakat. Setiap orang butuh menjadi bagian dalam sebuah keluarga, sebuah kampung, suatu marga, dll. Setiap orang yang tidak mempunyai keluarga akan merasa sebatang kara, sedangkan orang yang tidak sekolah dan tidak bekerja merasa dirinya pengangguran yang tidak berharga. Kondisi seperti ini akan menurunkan harga diri orang yang bersangkutan.
kebutuhan dimiliki atau menjadi bagian dari kelompok sosial dan
cinta menjadi tujuan yang dominan. Orang sangat peka dengan
kesendirian, pengasingan, ditolak lingkungan, dan kehilangan
sahabat atau kehilangan cinta. Kebutuhan dimiliki ini terus penting
sepanjang hidup.

Ada dua jenis cinta (dewasa) yakni Deficiency atau D-Love dan
Being atau B-love. Kebutuhan cinta karena kekurangan, itulah DLove;
orang yang mencintai sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti
harga diri, seks, atau seseorang yang membuat dirinya menjadi
tidak sendirian. Misalnya : hubungan pacaran, hidup bersama atau
perkawinan yang membuat orang terpuaskan kenyamanan dan
keamanannya. D-love adalah cinta yang mementingkan diri sendiri,
yang memperoleh daripada memberi.      

B-Love didasarkan pada penilaian mengenai orang lain apa
adanya, tanpa keinginan mengubah atau memanfaatkan orang itu.
Cinta yang tidak berniat memiliki, tidak mempengaruhi, dan
terutama bertujuan memberi orang lain gambaran positif,
penerimaan diri dan perasaan dicintai, yang membuka kesempatan orang itu untuk berkembang.


Kebutuhan Harga Diri

Di sisi lain, jika kebutuhan tingkat tiga relatif sudah terpenuhi, maka timbul kebutuhan akan harga diri (esteem needs).  Ada dua macam kebutuhan akan harga diri. Pertama, adalah kebutuhan-kebutuhan akan kekuatan, penguasaan, kompetensi, percaya diri dan kemandirian. Sedangkan yang kedua adalah kebutuhan akan penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, kebanggaan, dianggap penting dan apresiasi dari orang lain. Orang-orang yang terpenuhi kebutuhannya akan harga diri akan tampil sebagai orang yang percaya diri, tidak tergantung pada orang lain dan selalu siap untuk berkembang terus untuk selanjutnya meraih kebutuhan yang tertinggi yaitu aktualisasi diri (self actualization).


Kebutuhan Aktualisasi Diri

Kebutuhan Dasar Meta : Kebutuhan Aktualisasi Diri

Akhirnya sesudah semua kebutuhan dasar terpenuhi, muncullah
kebutuhan meta atau kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan
menjadi sesuatu yang orang itu mampu mewujudkannya secara
maksimal seluruh bakat –kemampuann potensinya. Aktualisasi diri
adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya
sendiri (Self fullfilment), untuk menyadari semua potensi dirinya,
untuk menjadi apa saja yang dia dapat melakukannya, dan untuk
menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak prestasi potensinya.
Manusia yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri ini menjadi
manusia yang utuh, memperoleh kepuasan dari kebutuhankebutuhan
yang orang lain bahkan tidak menyadari ada kebutuhan semacam itu.

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang terdapat 17 meta kebutuhan yang tidak tersusun secara hirarki, melainkan saling mengisi. Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi seperti apatisme, kebosanan, putus asa, tidak punya rasa humor lagi, keterasingan, mementingkan diri sendiri, kehilangan selera dan sebagainya.


Meta Kebutuhan dan Meta Patologi

Menurut Maslow, meta kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri terdiri dari:
·         Kebenaran
·         Kebaikan
·         Keindahan atau kecantikan
·         Keseluruhan (kesatuan)
·         Dikotomi-transedensi
·         Berkehidupan (berproses, berubah tetapi tetap pada esensinya)
·         Keunikan
·         Kesempurnaan
·         Keniscayaan
·         Penyelesaian
·         Keadilan
·         Keteraturan
·         Kesederhanaan
·         Kekayaan (banyak variasi, majemuk, tidak ada yang tersembunyi, semua sama penting)
·         Tanpa susah payah (santai, tidak tegang)
·         Bermain (fun, rekreasi, humor)
·         Mencukupi diri sendiri
                        

Meta Patologi

Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi seperti:
·         Apatisme
·         Kebosanan
·         Putus asa
·         Tidak punya rasa humor lagi
·         Keterasingan
·         Mementingkan diri sendiri
·         Kehilangan selera dan sebagainya


Teori hierarkhi kebutuhan sering digambarkan sebagai piramida,  lebih besar tingkat bawah mewakili kebutuhan yang lebih rendah, dan titik atas mewakili kebutuhan aktualisasi diri. Maslow percaya bahwa satu-satunya alasan bahwa orang tidak akan bergerak dengan baik di arah aktualisasi diri adalah karena kendala ditempatkan di jalan mereka oleh masyarakat negara. Dia bahwa pendidikan merupakan salah satu kendala. Dia merekomendasikan cara pendidikan dapat beralih dari orang biasa-pengerdilan taktik untuk tumbuh pendekatan orang. Maslow menyatakan bahwa pendidik harus menanggapi potensi individu telah untuk tumbuh menjadi orang-aktualisasi diri / jenis-nya sendiri. Sepuluh poin yang pendidik harus alamat yang terdaftar:

1.       Kita harus mengajar orang untuk menjadi otentik, untuk menyadari diri batin mereka dan mendengar perasaan mereka-suara batin.
2.       Kita harus mengajar orang untuk mengatasi pengkondisian budaya mereka dan menjadi warga negara dunia.
3.       Kita harus membantu orang menemukan panggilan mereka dalam hidup, panggilan mereka, nasib atau takdir. Hal ini terutama difokuskan pada menemukan karier yang tepat dan pasangan yang tepat.
4.       Kita harus mengajar orang bahwa hidup ini berharga, bahwa ada sukacita yang harus dialami dalam kehidupan, dan jika orang yang terbuka untuk melihat yang baik dan gembira dalam semua jenis situasi, itu membuat hidup layak.
5.       Kita harus menerima orang seperti dia atau dia dan membantu orang belajar sifat batin mereka. Dari pengetahuan yang sebenarnya bakat dan keterbatasan kita bisa tahu apa yang harus membangun di atas, apa potensi yang benar-benar ada.
6.       Kita harus melihat itu kebutuhan dasar orang dipenuhi. Ini mencakup keselamatan, belongingness, dan kebutuhan harga diri.
7.       Kita harus refreshen kesadaran, mengajar orang untuk menghargai keindahan dan hal-hal baik lainnya di alam dan dalam hidup.
8.       Kita harus mengajar orang bahwa kontrol yang baik, dan lengkap meninggalkan yang buruk. Dibutuhkan kontrol untuk meningkatkan kualitas hidup di semua daerah.
9.       Kita harus mengajarkan orang untuk mengatasi masalah sepele dan bergulat dengan masalah serius dalam kehidupan. Ini termasuk masalah ketidakadilan, rasa sakit, penderitaan, dan kematian.
10.    Kita harus mengajar orang untuk menjadi pemilih yang baik. Mereka harus diberi latihan dalam membuat pilihan yang baik.


Kritik


Pada perkembangannya, teori ini juga mendapatkan kritik. Hal ini dikarenakan adanya sebuah loncatan pada piramida kebutuhan Maslow yang paling tinggi, yaitu kebutuhan mencapai aktualisasi diri. Kebutuhan itu sama sekali berbeda dengan keempat kebutuhan lainnya, yang secara logika mudah dimengerti. Seakan-akan ada missing link antara piramida ke-4 dengan puncak piramida. Seolah-olah terjadi lompatan logika.

No comments:

Post a Comment